Sejarah Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence)


Kecerdasan buatan (artificial intelligence) merupakan istilah yang semakin populer dalam bidang teknologi. Tetapi, tahukah Anda bagaimana sejarah pengembangan kecerdasan buatan ini? Artikel ini akan membahas tentang sejarah kecerdasan buatan pada peradaban manusia.

Pertama-tama, sejarah kecerdasan buatan dimulai pada abad ke-17. Kala itu, ilmuwan Inggris bernama Thomas Hobbes menunjukkan bahwa manusia hanya terdiri dari molekul dan reaksi kimia, yang membuat mereka dapat disebut sebagai mesin. Pemikiran ini menjadi cikal bakal pengembangan kecerdasan buatan.

Namun, bekerja di industri dan pertanian adalah tugas yang sulit dan memerlukan kekuatan fisik yang besar. Hal ini membuat manusia menciptakan alat-alat untuk membantu tugas-tugas tersebut. Di awal abad ke-19, \textit{looms} atau mesin tenun adalah produk dari revolusi industri yang dibuat untuk membantu manusia dalam proses pembuatan tekstil.

Pada tahun 1832, Charles Babbage, dikenal sebagai “ayah dari komputer”, menciptakan mesin diferensial pertama yang digunakan untuk membantu matematika. Dalam pengembangannya, Babbage terinspirasi untuk menciptakan mesin yang bisa bekerja seperti manusia. Di tahun 1943, peneliti McCulloch dan Pitts menciptakan neuron buatan yang kemudian menjadi dasar citra analog dalam kecerdasan buatan.

Pada tahun 1956, ilmuwan John McCarthy mengadakan konferensi tentang kecerdasan buatan dan membahas mengenai topik pembuatan mesin serta komputer yang bisa berpikir seperti manusia. Percobaan pertama dalam membangun kecerdasan buatan dilakukan oleh peneliti MIT bernama John McCarthy dan Marvin Minsky. Keduanya mencoba membuat komputer bisa berbicara dengan manusia.

Pada tahun 1960, ilmuwan Abraham Adelson memperkenalkan Tusi. Tusi merupakan bahasa pemrograman pertama yang menggunakan aturan-aturan semantik. Hal ini memungkinkan Tusi dapat membentuk pemikiran seperti manusia.

Semenjak itulah, banyak peneliti yang mencoba mengembangkan kecerdasan buatan dengan lebih kompleks dan canggih. Yaitu pada tahun 1980 dimulainya periode kejayaan kecerdasan buatan. Dalam satu dekade, banyak perusahaan teknologi dan akademisi yang mengembangkan berbagai aplikasi kecerdasan buatan. Beberapa teknologi yang dikembangkan seperti bahasa pemrograman shell serta strategi piranti lunak.

Dalam sejarah kecerdasan buatan, satu tonggak penting adalah pada tahun 1997 di mana IBM Deep Blue mengalahkan Gary Kasparov dalam sebuah pertandingan catur. Saat itu adalah tonggak besar dalam perkembangan kecerdasan buatan dan juga teknologi.

Pada awal abad ke-21, dengan teknologi canggih, banyak penemu dan peneliti yang menggunakan kecerdasan buatan dalam berbagai macam aplikasi. Salah satunya adalah pengembangan mobil tanpa pengemudi, yang sudah mulai hadir di beberapa kota di dunia seperti di Amerika Serikat dan Jerman.

Dalam sejarah kecerdasan buatan, pengembangan ini terus berlanjut dan semakin canggih. Pengembangan kecerdasan buatan dapat membantu manusia dalam memecahkan berbagai masalah dengan lebih cepat dan akurat. Hal ini dapat menjadi solusi bagi banyak masalah dalam kehidupan sehari-hari. Namun, di sisi lain, perkembangan kecerdasan buatan ini juga menimbulkan kekhawatiran akan penggantian manusia dengan mesin. Oleh karena itu, pengembangan kecerdasan buatan berikutnya perlu diatur dan dikendalikan dengan bijak.