AI dalam Sejarah: Dari Mesin Penggembira ke Kendaraan Otonom


Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan telah menjadi topik yang populer dalam tahun-tahun belakangan ini, tetapi sebenarnya konsepnya telah ada sejak awal munculnya mesin-mesin mekanis pada abad ke-18. Pada artikel ini kita akan membahas sejarah pengembangan AI, dari mesin penggembira hingga kendaraan otonom.

Pada tahun 1764, seorang penemu asal Inggris bernama James Hargreaves menciptakan mesin pengembira yang disebut dengan Spinning Jenny. Mesin ini memungkinkan satu operator dapat mengelola lebih dari enam benang yang terjalin sekaligus. Kemudian, pada tahun 1801, Joseph Marie Jacquard menciptakan mesin tenun otomatis yang disebut dengan mesin Jacquard. Mesin ini menggunakan kartu punched hole untuk mengatur pola tenunan yang meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

Puncak perkembangan AI pada abad ke-19 terjadi pada tahun 1837 ketika Charles Babbage mengembangkan mesin analitik, mesin yang bisa digunakan untuk melakukan perhitungan matematika dengan menginputkan perintah yang diinginkan. Babbage bahkan mengembangkan program yang disebut dengan “The Analytical Engine”, sebuah program yang dianggap sebagai program komputer pertama di dunia.

Pada tahun 1951, Christopher Strachey memperkenalkan program komputer pertama yang dapat meniru kepribadian manusia. Program ini dianggap sebagai awal perkembangan AI modern yang kemudian memunculkan istilah “Turing Test”. Turing menyarankan bahwa suatu program dapat dianggap sebagai AI jika terlihat sama dengan kecerdasan manusia.

Pada tahun 1966, John McCarthy dari MIT meluncurkan program AI yang pertama kali diakui dengan nama Lisp. Kemudian, pada tahun 1979, sistem pakar yang pertama kali ditujukan untuk keperluan medis diperkenalkan oleh MYCIN. Program ini banyak digunakan untuk mendiagnosis penyakit kanker.

Saat ini, teknologi AI telah berkembang pesat, bahkan AI sudah dapat dimanfaatkan untuk mengemudikan kendaraan otonom. Keberhasilan ini dapat kita lihat pada mobil Tesla yang sudah disematkan teknologi otonom.

Dengan begitu, meskipun keberadaan AI bukan hal yang baru, semakin berkembangan ketika teknologi semakin canggih. Dalam beberapa tahun ke depan, AI diharapkan menjadi hal yang semakin biasa terjadi dan mampu mengubah cara kita hidup dan berinteraksi dengan teknologi.